Hiwar ketiga
Hiwar tentang amanah
Murid: Ustadz yang kami cintai. Yang aku tahu amanah adalah sesuatu yang sangat berharga kita berikan kepada sahabat baik kita maka dia menjaganya lalu dia memberikan kepada Kita saat kita minta. Apakah seperti ini ma'na amanah di dalam agama kita yang lurus.?
Ustadz: yang kamu sebutkan itu adalah salah satu bagian dari sifat amanah. Karena ma'na amanah dalam Islam lebih luas dari itu. Amanah ialah semua hal yang yang harus di jaga seorang Muslim, dan memiliki rasa rasa bertanggung jawab di hadapan Allah SWT. Sengguhnya Nabi Saw bersabda: " setiap kalian adalah pemimpin dan akan di tanya terhadap yang di pimpinnya, seorang pemimpin adalah penjaga dan akan di tanya tentang kepemimpinannya, seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan akan ditanyakan tentang nya. Seorang perempuan adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan akan di tanya tentangnya, pembantu adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan akan ditanya tentangnya, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan di tanyakan tentang kepemimpinannya.
Murid : sebelum kita membahas pembagian amanah dalam Islam, mungkin tidak ustadz membacakan pada kami ayat ayat yang berkaitan dengan sifat amanah.?
Ustadz:
1.Allah SWT berfirman:
وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗ فَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ اَمَانَـتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ ۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗۤ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ
"Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 283)
Ayat ini membahas tentang penggadaian , sesuatu yang berkaitan dengan gadai adalah amanah.
2. Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَا ۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 58)
Ayat ini turun ketika Ali bin Abi Thalib meminta kunci Ka'bah dari Utsman bin thalhah memerintahnya secara paksa , ketika Nabi Saw memasuki Makkah pada Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), Rasulullah saw menyuruhnya untuk mengembalikannya kepadanya.
3. Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 27)
Ayat ini mencakup semua bagian amanah
4. Allah SWT berfirman:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَ حَمَلَهَا الْاِنْسَانُ ۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًا
"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 72)
Amanah yang disini maksudnya adalah Taklif hukum syariat.
Murid : ustadz, apa sajakah pembagian amanah dalam agama kita yang lurus ini.?
Ustadz:
1. Yang Ananda sebutkan tadi,yaitu Alwadai' (Titipan/simpanan), sampai sampai banyak orang hanya mengenal amanah wadi'ah (titipan) ini saja. Nabi saw bersabda tentang wadi'ah ini : " Siapa yang mengambil harta orang lain, dia ingin mengembalikan nya, Allah akan mengembalikannya (menunaikannya) darinya, dan siapa yang mengambilnya ingin menghancurkannya, Allah akan menghancurkannya." Beliau juga bersabda :"tunaikanlah amanah kepada orang yang mengamanahakanmu, dan jangan khianati orang yang mengkhianatimu"."umatku senantiasa dalam fitrah selama mereka tidak menjadikan amanah sebagai perusak,dan zakat sebagai kerugian."
2. Manasib (posisi) sesungguhnya profesi (pimpinan) umum adalah amanah tidak diletakkan padanya kecuali yang pantas dengannya. Nabi saw bersabda ketika ditanya tentang hari kiamat: kapankah hari kiamat.? Beliau menjawab apabila hilang amanah,tunggulah hari kiamat,sahabat bertanya bagaimana hilangnya.? Beliau saw menjawab apabila diberikan sesuatu (amanah) pada bukan ahlinya, tunggulah hari kiamat.
Ketika Abu Dzar meminta Nabi Saw memberikan padanya posisi pimpinan umum, beliau saw mengatakan padanya, wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu lemah,ini adalah amanah,s sesungguhnya dihari kiamat akan malu dan menyesal kecuali yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan yang ada di dalamnya" dan juga bersabda" siapa yang menjadikan seseorang (pemimpin)suatu kelompok/jamaah sedangkan Disana ada yang lebih di ridhai ALLAH (maksudnya yang lebih mampu) dia telah mengkhianati Allah dan Rasulnya dan orang orang beriman". Siapa yang memimpin suatu perkara kau Muslimin,lalu dia memutuskan perkara terhadap mereka dengan cara memihak, baginya laknat Allah, Allah tidak akan menerima darinya yang pemberian dan keadilan sampai memasukkannya kedalam api neraka."
Apabila memilih amilnya adalah amanah,maka sesungguhnya menunaikan pekerjaan nya adalah amanah,tidak boleh baginya mengambil yang tidak halal untuk nya. Nabi saw bersabda: " siapa yang mengerjakan suatu pekerjaan (profesi) maka Allah memberikannya rezeki (Gaji) , yang lebih dari itu adalah ketidakwajaran , maksudnya haram."
Ketika datang seorang pekerja kepada Rasulullah saw ,dia mengatakan kepada Rasulullah, ini untuk kalian,dan ini di hadiahkan untukku, Nabi Saw sangat marah, Lalu berkata kepada nya, dengan mengecam :" mengapa tidak duduk aja kau di rumah ayah dan ibumu, kemudian lihat apakah dia akan memberikan padamu hadiah atau tidak."
3. Asrar (rahasia), setiap yang terjadi antara saudara dan saudaranya,setiap yang terjadi dalam masyarakat khusus,dan setiap yang terjadi antara suami istri adalah amanah yang tidak boleh diketahui kecuali orang yang memiliki hak di dalamnya.
Rasulullah saw bersabda:"siapa yang mendengar suatu percakapan yang tidak ingin di ketahui darinya ,itu adalah amanah walaupun dia tidak meminta untuk menyembunyikannya.".
Rasulullah saw juga bersabda:" majelis itu dengan amanah kecuali tiga, mengalirkan darah yang haram (pembunuhan), kesenangan yang haram,atau mengambil harta tanpa hak (pencurian)."
Rasulullah saw juga bersabda:" sesungguhnya amanah yang paling besar disisi Allah di hari kiamat adalah laki-laki yang melakukan (hubungan)dengan istrinya dan istrinya melakukannya, kemudian menceritakan rahasianya."
Dari Asma'binti Yazid,dia berada disisi Rasulullah saw,dan laki-laki dan perempuan duduk bersama beliau, beliau bersabda barang kali seorang laki-laki mengatakan apa yang dilakukannya dengan keluarganya, dan barangkali seorang perempuan mengatakan apa yang dilakukannya bersama suaminya, diamlah orang orang (diam membisu), dia (asma') berkata, demi Allah Meraka (perempuan) melakukan mereka (laki laki) melakukan wahai Rasulullah . Rasulullah bersabda,janganlah kalian lakukan sengguhnya itu ibarat seperti laki-laki bejat yang jumpa perempuan bejat di jalan lalu setan laki laki melakukan muslihat pada perempuan dan orang orang melihatnya."
4. Musyawarah, pendapatmu wahai anakku adalah amanah, apabila kamu menyarankan kepada yang bukan hak itu adalah khianat.
Rasulullah saw bersabda:"orang yang bermusyawarah adalah orang yang diberi amanah".
Rasulullah juga bersabda: siapa yang diminta pendapat oleh saudaranya lalu di menyarankan kepada yang tidak rasional (baik) maka dia telah berkhianat."
Murid : waktu istirahat telah habis ustadz, insyallah kita lanjutkan besok mungkin ustadz.?
Ustadz: dengan senang hati dan rasa gembira nak, senang melihat kalian anak anak ku tercinta.
Hiwar ke empat
Hiwar tentang Rahmat
Murid : Ustadz, Sering saya perhatikan Allah SWT ketika berbicara tentang Nabi Saw selalu menyifatinya dengan sifat Rahmat (rasa kasih sayang), sampai Allah berfirman tentang beliau saw :
لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 128)
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)
Bisakah ustadz menceritakan kepada kami sebagian dari rasa kasih sayang beliau saw kepada kami.?
Ustadz: ustadz setuju dengan pendapatmu nak, perhatikanlah beberapa hal ini :
1. Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya aku ingin memanjangkan Shalat ku,tetapi aku mendengar suara anak kecil menangis,maka aku mempercepat shalatku karena aku takut ibunya akan kesusahan.
2. seorang laki-laki datang kepada beliau lalu mengatakan , aku ingin memperlambat shalatku tadi pagi karena sifulan melama lamakan shalat. Perawi hadis Ibnu Mas'ud mengatakan: aku tidak melihat Rasulullah saw sangat marah (daripada lainnya) ketika memberi nasehat waktu itu , beliau bersabda: wahai manusia, diantara kalian ada yang punya urusan, maka siapapun yang jadi imam shalat hendaklah memendekkannya, karena diantara (jamaah) ada yang sakit,ada orang tua dan ada yang punya urusan."
3. Rasulullah saw masuk masjid,beliau melihat tali terikat di dua tiang, lalu beliau bertanya: tali apa ini.? Sahabat menjawab: ini Tali Zainab (Istri Rasulullah/ummul mu'minin) apabila dia lelah dia akan berpegangan padanya. Nabi saw bersabda: Tidak boleh (seperti itu), lepaskan (talinya) , hendaklah kalian shalat ketika kuat apabila kalian lelah,duduklah."
4. Ketika Rasulullah saw sedang di perjalanan,beliau Melihat orang orang berkumpul menaungi seorang laki-laki, beliau bertanya: dia kenapa.? Mereka menjawab: Dia sedang puasa, Rasulullah saw bersabda: tidak baik berpuasa ketika sedang dalam perjalanan."
5. Rasulullah saw melihat orang tua beragama Yahudi bersandar kepada kedua anaknya, beliau bertanya: kenapa ini.? Mereka menjawab: Dia bernadzar berjalan ke Ka'bah yang mulia, beliau berkata: sesungguhnya Allah maha kaya , daripada dia menyiksa dirinya sendiri. Dan beliau saw menyuruhnya untuk naik kendaraan."
Murid : saya perhatikan juga ustadz, Nabi Saw Banyak menyuruh kita untuk bersilaturahmi secara umum.
Mungkinkah ustadz mengajarkan kepada kami hadis hadis tentangnya (silaturahmi) agar kami hapal.
Ustadz: ustadz,tak bisa menghitung berapa banyak hadis tentang menyuruh bersilaturahmi karena banyaknya,kita cukupkan aja dengan beberapa hadits ini :
1. Dari Abi Hurairah Ra Dari Nabi Saw :" Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk,sehingga setelah selesai dari penciptaanya, Rahim mengatakan: ini adalah tempat kembali dengannya dari perselisihan, Allah berfirman: iya, apakah kamu tidak ridho aku menyambungkan orang yang menyambungkan mu (silaturahmi),dan memutus orang yang memutuskan mu (silaturahmi) , rahim menjawab: tentu wahai Tuhanku. Allah berfirman: maka dia untukmu. Rasulullah bersabda: jika kalian mau,bacalah ayat ini ,
فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْۤا اَرْحَامَكُمْ
"Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?"
(QS. Muhammad 47: Ayat 22)
2. Rasulullah saw bersabda:"sedekah kepada orang miskin itu pahalanya satu sedekah, kepada (miskin) dan memiliki hubungan kerabat itu pahalanya dua, yaitu pahala silaturrahmi dan pahala sedekah .
3. Rasulullah bersabda:" sebaik-baik sedekah adalah sedekah kepada orang yang memiliki silaturahim kasyih , yaitu (sedekah) yang diberikan untuk meredam permusuhan.
4. Rasulullah bersabda:" bukanlah orang yang menyambung (silaturahmi) itu orang yang memberi, akan tetapi orang yang menyambung (silaturahmi) itu adalah orang yang apabila silaturrahmi putus dia menyambungkannya."
5. Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw: wahai Rasulullah,sesungguhnya aku memiliki kerabat, aku menyambung silaturahmi mereka putuskan, aku baik kepada mereka mereka buruk padaku, aku mengingat mereka,mereka melupakanku.
Nabi menjawab:"jika memang keadaannya seperti ini yang kamu bilang, seolah-olah kamu menjauhkan mereka dari abu yang panas , Allah akan selalu bersamamu selama kamu menjaga hal itu.
(Arti kalimat dalam hadits)
Ma'na yajhalun: mereka mengatakan kata-kata buruk
Tasifhum milla : mereka dimakan abu yang panas, maksudnya : mereka dikenai penyakit seperti penyakit dimakan abu panas.
Dzahir : pertolongan dari Allah, menolak bala mereka.
6. Nabi saw bersabda:" siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dan di lapangakan rezekinya, dan di jauhkan dari suul khotimah, hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi."
Murid : semua yang ustadz sebutkan tadi berkaitan dengan silaturahmi secara umum, lalu bagaimana dengan silaturahmi paling dekat yaitu orang tua.?
Ustadz: jangan lupa nak, Allah SWT telah menyertakan perintah berbuat baik kepada orang tua dengan ibadah kepada-nya dan mengeesakannya.
Allah SWT berfirman:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)
Allah SWT berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23)
Allah SWT berfirman:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 24)
Murid: apa saja hadis Nabi kita saw tentang berbakti kepada orang tua.?
Ustadz:" banyak sekali hadis tentangnya, dengarkanlah beberapa hadits ini,dan cobalah untuk menghapalnya. :
1. Datang seorang laki-laki kepada Nabi saw lalu dia bertanya: wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak untuk keperlakukan dengan baik.? Rasulullah menjawab: ibumu, dia bertanya: lalu siapa.? Rasulullah menjawab:ibumu, dia bertanya: lalu siapa.? Rasulullah menjawab: ibumu, dia bertanya: lalu Siapa? Rasulullah menjawab:kemudian ayahmu.
2. Datang (juga) seorang laki-laki yang lain, bertanya : wahai Rasulullah, aku ingin berperang,aku datang untuk meminta pendapatmu, Rasulullah bertanya: apakah ibumu masih hidup.? Dia menjawab: iya. Rasulullah bersabda: berbaktilah padanya,karena surga di telapak kakinya.
3. Rasulullah saw bersabda:" sesungguhnya ridho Allah ada pada ridho orang tua, dan murka Allah ada pada murka orang tua."
4. Seorang laki-laki mendatangi beliau saw (dia) bertanya: wahai Rasulullah, sengguhnya aku punya harta dan anak-anak, dan orang tuaku ingin mengambil harta ku, Rasulullah bersabda, kamu dan hartamu punya orang tuamu, sengguhnya anak kalian adalah sebaik-baik pemberian, maka makanlah dari usaha anak kalian.
5. Seorang laki-laki bertanya (kepada Rasulullah): apakah sebaik-baik amal.? Rasulullah menjawab: shalat pada waktunya,berbakti pada orang tua,kemudian jihad di jalan Allah.
6. Rasulullah saw bersabda:" berbaktilah kepada orang tua kalian,anak anak kalian akan berbakti kepada kalian, pemaaflah niscaya istri istri kalian pemaaf.
7. Seorang laki-laki menanya beliau saw:" apakah masih bisa aku berbakti kepada orang tuaku setelah keduanya meninggal.? Rasulullah menjawab: iya, mendoakan mereka, memohon ampun kepada keduanya, menunaikan janji keduanya setelah ketiadannya, menyambung tali silaturahmi dengan orang yang memiliki tali silaturahmi dengan keduanya, dan memulikan kawannya.
Murid: akan tetapi ustadz, dari orang tua yang baik sendiri, apa ada hadis tentangnya.
Ustadz;" dengarkan anakku :
1. Siapa yang memiliki tiga anak perempuan, dia mengajarinya,memcintainya dan berbuat baik kepada mereka, maka baginya surga. Dalam hadis lain : seorang laki-laki bertanya: kalau dua (anak perempuan) wahai Rasulullah.? Rasulullah menjawab: dua juga termasuk, seorang laki-laki bertanya: ataupun satu.? Rasulullah menjawab: ataupun satu.
2. Rasulullah saw bersabda: tidak ada bagi seorang yang memiliki tiga anak perempuan,atau tiga saudara perempuan, atau dua anak perempuan,ataupun dua saudara perempuan, dia bertakwa kepada Allah pada mereka dan berbuat baik kepada mereka,kecuali akan masuk surga.
3. Seorang laki-laki berkata kepada beliau saw : sesungguhnya aku telah melakukan dosa besar, apakah aku bisa bertaubat, Rasulullah bertanya: apakah ibumu masih ada.? Dia menjawab : tidak, Rasulullah bertanya: apakah bibimu masih ada,.? Dia menjawab : iya, Rasulullah bersabda: berbaktilah kepadanya.
Murid : ustadz, saya pernah baca di barat ada panti pengasuh hewan, dan mereka membangga banggakan itu terhadap kaum muslimin. Apakah ada nasehat Nabi kita saw terhadap hal mengenai binatang ini.?
Ustadz: wahai anakku, orang barat butuh panti pengasuh untuk berbuat baik dan berkasih sayang kepada orang lain yang mereka perbudak, sedangkan mereka banyak menyakiti orang lain di lain tempat. Adapun yang kamu tanyakan, dengarkanlah nak :
1. Rasulullah saw bersabda:" seorang wanita masuk neraka gara-gara kucing yang di kurungnya hingga mati, dia tidak memberi makannya bahkan dia tidak meninggalkan debu tanah untuk dimakannya."
2. Di riwayatkan bahwa seorang wanita pelacur melihat seekor anjing mengelilingi sumur di panas hari, sampai keluar lidahnya menahan haus, lalu dia memberikan minum padanya (anjing) kemudian Allah mengampuninya.
3.Rasulullah saw memasuki kebun seorang laki-laki dari kaum Anshar . Ada seekor unta, ketika Beliau melihatnya (beliau) merasa kasihan, mengalir air matanya(unta), kemudian Rasulullah mendatanginya,lalu beliau menyentuhnya lalu diamlah (unta) tersebut. Nabi bertanya: siapa pemilik unta ini.?punya siapa unta ini.? Datanglah seorang pemuda dari kaum Anshar, dia menjawab: milikku wahai Rasulullah, Rasulullah bersabda: kenapa kamu tidak takut kepada Allah terhadap binatang yang diberikan Allah menjadi milikmu ini, dia mengeluh padaku bahwa kamu menyiksanya,banyak mempekerjakannya dan membuatnya lelah.
4. Beliau saw melihat seorang laki-laki membaringkan seekor kambing, dan dia sedang mengasah pedangnya, beliau berkata padanya, apakah kamu ingin dua kali menyembelihnya.?kenapa tidak kamu asah pedangmu duluan baru kamu membaringkanya.
5.Nabi saw bersabda:"tiadalah seorang Muslim yang menanam rumpun,lalu manusia atau hewan memakannya kecuali akan di catatkan baginya sebagai sedekah ."
Murid: waktu telah cepat berlalu ustadz, kami masih ingin belajar, apa mungkin kami datang besok ustadz.?
Ustadz: dengan senang hati nak.
Bersambung